Halo semua!
Untuk mengawali throwback selama masa gabut Covid-19 ini, aku mau
mengangkat cerita dari 2014. Tepatnya ketika di penghujung masa SMA banget,
yang bahkan gara-gara program ini gak bisa ikut wisuda.
Kisah ini dimulai ketika aku kelas 3 SMA mendekati masa-masa
ujian. Sekitar bulan Januari akhir atau Februari awal 2014, aku dapet email
dari Kemenlu tentang seleksi program Outstanding Student for the World (OSTW).
OSTW ini merupakan program tahunan dari Direktorat Diplomasi Publik Kemenlu RI
yang bertujuan mengenalkan Indonesia ke negara tujuan melalui siswa dan
mahasiswa Indonesia yang berprestasi di kancah internasional. Seleksinya
tertutup, terdiri dari esai dan wawancara melalui telpon.
 |
| Delegasi OSTW 2014 |
Aku sendiri agak tahu tentang program ini soalnya ada senior
International Geography Olympiad (IGeO) yang tahun 2013 ikut OSTW ke Inggris.
Tapi tetep aja agak kaget pas dapet email kalau aku dipilih untuk ikutan
seleksi. Kayaknya karena tahun sebelumnya dapet medali perak di International
Earth Science Olympiad (IESO) -kisahnya di sini. Nah, pas dapet email, yang
bikin semangat apply itu karena negara tujuannya: Kanada! Kebetulan banget pas
aku kelas 10 atau 11 SMA pernah bikin list negara yang mau dikunjungin, dan
waktu itu di tahun 2014 ku tulis Kanada (list tahun-tahun berikutnya belum bisa
terwujud sih).
Singkat cerita alhamdulillah aku lulus seleksi dan kemudian harus
mempersiapkan berbagai hal. Waktunya mepet sih, soalnya hasil seleksi keluar
sekitar Februari, terus berangkat pertengahan Mei. Yang menarik dari program
ini itu salah satunya paspor dinas (yang warna biru itu loh haha). Berhubung
pergi ke Kanadanya sebagai delegasi resmi Indonesia, semua peserta harus bikin
paspor dinas. Terus karena acaranya resmi banget, setiap peserta diminta beli jas.
Jadi berkat OSTW ini ku juga jadi punya jas pertama (yang sekarang
kegedean) wkwk.
OSTW sendiri dibagi jadi dua, pembekalan dari tanggal 14 sampe 17
Mei di Jakarta dan kemudian acara utama dari tanggal 18 sampe 24 Mei di
Kanadanya. Pas yang di Jakarta itu isinya pelatihan cara berkomunikasi, isu-isu
diplomasi Indonesia-Kanada, sharing sama para alumni OSTW, sampe kelas mengenai
penampilan wkwk. Kebanyakan yang ngisi dari pejabat Direktorat Diplomasi Publik
nya. Waktu itu aku juga ketemu sama 15 temen-temen dari seluruh Indonesia, ada
yang mahasiswa ada juga yang siswa SMA. Semuanya pernah mewakili Indonesia di
ajang internasional tapi backgroundnya macem-macem, dari debat, kompetisi
internasional, robotic, sampe lomba video. Selain temen-temen peserta, ada dua
official kemenlu yang ngurusin program ini: bu Pinkan (tp kemudian dipanggil
Mami Pinkan) dan bu Anggie. Sayangnya yang ikut ke Kanada cuma Mami Pinkan
karena bu Anggie nya ketika itu sedang hamil. Ada juga Mas Rohmat, wartawan yang akan ngeliput kegiatan kami semua ketika di Kanada.
 |
| Foto sama ibu ketika acara pelantikan delegasi OSTW di Jakarta. |
Setelah pembekalan, kami ber-16 berangkat tanggal 17 pagi dari
hotel di Jakarta. Masih inget banget
dari hotel naik bus ke bandara, tapi sebelumnya ke Grand Indonesia karena
penerbangannya masih sore. Pesawatnya sendiri naik Cathay Pacific dan transit
di Hong Kong. Penerbangan dari Hong Kong ke Toronto jadi waktu paling lama di
atas pesawat -sekitar 13 jam- bahkan sampai saat ini. Yang unik, waktu
berangkat lewat pesisir Pasifik jadi sempet liat Rocky Mountain dari atas,
terus pulangnya muter lewat Kutub Utara :D. What a flight experience kan ^^.
Habis mendarat di Toronto, kami langsung flight sambungan ke Ottawa karena programnya memang dimulai di sana. Pesawat Toronto-Ottawa kecil (ya lah gak jauh-jauh banget), lalu yg berkesan itu ada pramugari yang ceria dan suka bercanda banget wkwk. Orangnya kayak gak cuma ngasih makanan ke penumpang tapi juga menebar kebahagiaan wkwk (sayang gak inget nama maskapainya).
 |
| Akhirnya tiba di Ottawa setelah perjalanan panjang! |
Nah, agenda selama di Kanada itu kami jalan-jalan mengunjungi tempat-tempat yang edukatif kayak museum dan universitas, institusi pemerintahan, dan industri. Tugas utama para delegasi OSTW itu sebenernya presentasi tentang prestasi masing-masing secara menarik di beberapa lembaga yang dianggap strategis. Kalau gak salah dulu dibagi 3 kelompok dan masing-masing kelompok presentasi sekitar 2 atau 3 kali. Presentasinya jelas pakai bahasa Inggris lho ya.
Sebenernya ku dah gak inget agenda runtutnya, tapi ternyata setelah menelisik email-email lama (di yahoo bayangin), ternyata masih ada tentatif acaranya, jadi bisa cerita dengan detail dan panjang wkwk. Oke nah setelah sampai Ottawa dan istirahat di hotel *ehm jetlag ehm*, kegiatan hari pertama (19 Mei, pas Victoria Day) itu mengunjungi KBRI. KBRI Ottawa bangunannya gak segede yang kubayangin, tapi halamannya luas dan di sekitarnya gak banyak bangunan. Acaranya ketemu Dubes Indonesia untuk Kanada, Ibu Dienne, sekaligus makan siang. Isi pertemuannya memperkenalkan diri, presentasi dan ramah tamah. Selesai makan siang, kami pergi ke festival tulip. O iya, Ottawa ini kan sebenernya gak kota besar tapi ibukota Kanada, jadi kotanya sepi tapi kelihatan nyaman buat hidup. Nah habis itu yang seru malemnya, waktu jamuan makan malam sama bu Dubes. Itu kerasa banget kayak tamu negara, jamuan komplit sama staf KBRI dan mahasiswa di sana, terus ada pertunjukan tradisional juga wkwkwk. Yang oke banget dikasih souvenir sama bu Dubes, jadi komplit banget kan wkwk.
Jalan-jalan pagi di hari pertama di Ottawa, maklum pada jetlag sih wkwk.
 |
| Suasana pagi hari di Ottawa. |
 |
| Delegasi OSTW bersama Dubes Indonesia untuk Kanada dan staf KBRI Ottawa |
Tanggal 20 Mei, kelompokku presentasi yang pertama di Canadian Bureau for International Education. Presentasinya lumayan oke sih, tp pas diskusi agak kepanjangan soalnya beberapa orang -termasuk aku- nanya pertanyaan yang kurang penting (?). Gara-gara itu jadi nyita jam makan siang bapak direktur yang menemui kita haha. Siangnya ke Parlemen Kanada, dijadwalin ada diskusi, tapi ternyata parlemennya lagi reses akhirnya kami tur aja. Gedung parlemennya bagus banget, gaya Eropa gitu. Pemeriksaan masuknya lumayan ketat, pas itu aku kebawa adapter, terus ditanyain tapi untungnya gak papa (setahun atau dua tahun setelahnya ku denger berita ada ledakan di Parlemen, terus jadi keinget pemeriksaan ini x_x). Sorenya kami pergi naik bus ke Montreal, di negara bagian Quebec (Kanada yang pake bahasa Prancis itu lho). Di tengah jalan ada pertemuan sama mahasiswa Indonesia Montreal (PERMIKA Montreal) sama orang Indonesia yang kerja di Bombardier, pabrik pesawatnya Kanada. Bapak-bapaknya banyak yang cerita sih kalau dulu mereka pegawai IPTN, terus gara-gara IPTN bubar waktu krisis ekonomi 1998, banyak yang akhirnya daftar ke pabrik pesawat di luar negeri, termasuk Bombardier.
 |
| Gedung Parlemen Kanada dari luar. |
 |
| Foto di depan ruang sidang parlemen |
 |
| Ketika jalan-jalan di Ottawa. Dari ketiga kota yang dikunjungi, ku paling suka Ottawa. |
 |
| Gak cuma di Belanda, di Ottawa juga ada kebun tulip! |
Hari berikutnya, 21 Mei, kami mengunjungi markas International Civil Aviation Organization (ICAO). ICAO itu organisasi internasional yang ngatur penerbangan sipil. Ini pertama kalinya aku ngunjungi organisasi internasional, dan pas itu ngerasa organisasi internasional itu keren banget terus kepikir buat kerja di salah satu organisasi internasional (tapi ternyata gak semudah itu Bambang haha). Pas di sana kita sibuk foto-foto, sampe dimarahin Mami dan *ehm* bikin telat ke pabrik Bombardier, tujuan selanjutnya. Untungnya sama pihak Bombardier dimaklumi (ngasih alesan busnya nyasar juga ehm) dan kelompok yang harusnya presentasi bisa presentasi wkwk. Bombardier emang gak setenar Boeing atau Airbus, tapi ternyata mereka fokus sama pesawat-pesawat yang ukuran kecil, kalo di Indonesia dipakai untuk penerbangan jarak pendek-menengah, kalo gak salah kayak Jogja-Surabaya atau Jakarta-Bandung (ada lho penerbangannya). Terus makan siang di buffet. Ku masih inget soalnya segala macam tulisan di restonya pakai bahasa Prancis, yang otomatis ku gak paham wkwkwk. Makanannya enak sih, cuma kebanyakan asin. Anyway, habis itu kami pergi ke McGill University. O iya aku sebenernya agak baper pas ngunjungin univ, soalnya waktu itu lagi apply ke University of British Columbia (di ujung Kanada yang satunya sih), jadi ya begitulah (ceritanya di sini). Univ nya di tengah kota, jadi bisa sedikit lihat-lihat Montreal nya wkwk. Malemnya kami naik bus balik ke Toronto.
 |
| Pertama kali (dan satu-satunya) kunjugan ke organisasi internasional di bawah PBB :D. |
 |
| Foto bersama perwakilan (official, bukan duta besarnya) Indonesia di ICAO |
 |
| Di McGill University kami keliling lab di College of Engineering. |
Hari Kamis tanggal 22 Mei diawali dengan kunjungan kehormatan ke KJRI Toronto. Tapi sebelum ke sana ku inget banget pagi-pagi keluyuran di sekitar hotel, cari minimarket begitu (maklum jetlag). Bukan ide yang bagus sih, soalnya hotelnya di daerah yang agak rawan haha. Tapi aku suka banget, soalnya udaranya dingin seger, dan akhirnya ku nemu mini market dan beli pastry buat sarapan (enak banget wkwk). Anyway, lanjut ke KJRI. KJRI nya bangunannya gede, cuma kayak kantor 3 lantai gitu di Toronto jadi gak ada halamannya. Kunjungannya cuma bentar, habis itu langsung cabut ke University of Toronto. Univ nya besar banget serius, waktu itu dipandu sama mahasiswa dari USA keliling-keliling kampus. Pas akhir tur kami minta ke toko suvenir universitas, dan kayaknya mas pemandunya agak kesel soalnya pada belanja lama (orang Indonesia banget kan hoho). Aku sendiri beli jumper yang agak tebel, soalnya pas itu cuma bawa jaket doang. Habis dari sana, kami ke Kipling Collegiate Institute. Itu sebenernya semacam SMA sih, tempatnya di sekitar rumah penduduk. Di SMA ini seru banget. Waktu itu ke kelas bahasa Prancis, ngobrol bentar sama anak-anak sana, terus belajar kosa kata bahasa Prancis dikit. Yang menarik, pas tau kami dari Indonesia, anak-anak yg muslim nya pada excited soalnya mereka tau Indonesia negara dengan populasi muslim terbanyak. O iya di sana banyak migran, jadi yang muslim lumayan banyak. Terus guru bahasa Prancisnya bilang kalo dia identify dirinya sebagai muslim karena keluarga, dan nanya pernikahan beda agama di Indonesia wkwk. Habis dari kelas itu kami ke perpus dan ada acara bareng sama anak-anak perwakilan SMA nya. Dari SMA itu, kami ke Niagara Falls!. Gak nyangka banget sih kalau dikasih waktu jalan-jalan ke sana. Meskipun udaranya dingin, kami excited banget di sana. Wajib hukumnya foto-foto yang banyak wkwkwk. Pas itu bisa sedikit ngelihat New York sih meskipun gak jelas banget. Air terjunnya juga gede banget. Di sana sampai basah gara-gara kecipratan airnya haha.
 |
| Di University of Toronto, salah satu universitas terbesar dan tertua di Kanada. |
 |
| Presentasi dan diskusi di perpustakaan SMA di daerah suburb Toronto. |
 |
| Di Niagara Falls! |
 |
| Foto bareng Mami Pinkan :). |
 |
| Mas Akum, sobat dari OSN, IESO, hingga OSTW (maafkan muka saya wkwkwk) |
 |
| Cowok-cowok OSTW yang baru lepas masa SMA. |
Hari selanjutnya kami ke Waterloo University, ke bagian research centernya yang juga jadi markas Blackberry (sayang gak dikasi suvenir blackberry). Waktu itu ketemu dosen pertambangan di sana yang asli orang Indonesia. Ku presentasi lagi di univ ini. Universitasnya gak segede Toronto atau McGill, tapi yang keren mereka punya research center buat fisika kuantum (kalau gak salah sih, intinya berhubungan sama fisika modern). Yang unik juga, pas ketemu orang dari Blackberry, ada bapak-bapak yang bilang kalau di kota Waterloo ada resto Indonesia yang fancy + mahal banget. Saking mahalnya kalau pasangan diajak ke sana dan dilamar, semacam harus bilang mau wkwkwk. Sorenya beli oleh-oleh ke toko langganan KJRI. Malemnya ditutup dengan jamuan makan malam oleh Kon Jen KJRI Toronto, sekaligus akhir program.
 |
| Berkunjung ke Institute for Theoretical Physics, University of Waterloo |
 |
| Presentasi terakhir di University of Waterloo, inget banget ada dosen orang Indonesia. |
 |
| Foto bersama Konjend dan staf KJRI Toronto |
Hari Sabtu nya, acaranya cuma pergi ke bandara dan balik ke Indonesia. Tapi berhubung penerbangannya siang, pagi nya aku masih sempat keluyuran lagi wkwk. Sebenernya jetlagnya dah mulai ilang, tapi ku habis bangun gak bisa tidur lagi wkwk. Nah di deket hotel ada toko satu dollar, dan di sana banyak suvenir Kanada yang murah. Jadi lah pagi itu banyak yang beli suvenir lagi wkwkwk. Pas aku pergi sempet ada insiden hampir kebakaran di kamar gara-gara masukin frying pan yang ternyata gak tahan oven ke oven. Pegangannya sampe meleleh dan katanya ovennya berasap banget, tapi untungnya gak ada nyebar jadi gede.
 |
| Jalan-jalan di malam terakhir di Kanada bareng orang lewat (?) |
Program OSTW sendiri ditutup tanggal 25 Mei dengan makan malam bersama. Pas makan malam terakhir ketemu sama pejabat-pejabat Kemenlu yang ngisi pembekalan. Waktu itu ada evaluasi juga sih. Habis itu semua, perpisahan soalnya yang rumahnya di Jakarta pada balik duluan. Ku akui OSTW ini jadi salah satu hal yang paling berkesan. Habis itu pun masih kontak lewat sosmed sama temen-temen dari sana. Terus temen-temen yang ketemu dari sana sekarang dah kemana-mana. Ada yang sampe S3 di UK, ada yang diriin perusahaan riset dan teknologi di Indonesia, ada yang kuliah ke Jepang sama Australia, dan lain-lain. Ku benar-benar berterimakasih sama Kemenlu yang udah membuat program OSTW. Ngerasa sayang karena OSTW cuma dilanjutin sampe satu atau dua tahun berikutnya. Moga aja OSTW bisa ada lagi ke depannya ^^.
*Originally written on March 31, 2020 in Yogyakarta*
Keren bang
BalasHapusMakasih ^^
Hapus